Integritas: Mudah Diucapkan, Sulit Dijalankan

Catatan

Integritas: Mudah Diucapkan, Sulit Dijalankan

Oleh: Yusdi Lastutiyanto

Godaan Kecil yang Menguji Integritas

Suatu hari, Dika sedang antre di kasir minimarket. Saat menerima kembalian, ia sadar kasir salah memberi lebih. Jumlahnya tidak besar, hanya Rp10.000. Ia ragu. “Ah, anggap saja rezeki,” pikirnya sejenak. Tapi di sisi lain, ia merasa tak nyaman. Uang itu bukan haknya. Akhirnya, ia mengembalikan ke kasir.

Kasir itu tersenyum, kaget, lalu berkata, “Jarang ada yang jujur begini. Terima kasih, Mas.”

Di perjalanan pulang, Dika berpikir. “Kalau yang begini saja berat, bagaimana kalau diuji dalam hal yang lebih besar?”

Pilihan itu Selalu Ada

Setiap hari, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang menguji integritas. Mungkin bukan korupsi miliaran rupiah, tapi hal-hal kecil seperti datang telat tapi tetap mengisi absen tepat waktu, menyontek saat ujian, menerima uang tip agar urusan lebih cepat selesai, atau membiarkan orang lain melanggar aturan tanpa konsekuensi.

Di Indonesia, integritas sering menjadi isu besar. Laporan Transparency International menunjukkan indeks persepsi korupsi kita masih memprihatinkan. Di dunia kerja, praktik suap dan nepotisme masih marak. Di lingkungan sosial, kita sering melihat ketidakjujuran dianggap "wajar". Saya tidak mau membahas bagaimana fenomena korupsi yang sedang terjadi pada para pemimpin di Indonesia saat ini, karena saya yakin masih ada pemimpin yang berjuang menjaga integritasnya disana.

Padahal, integritas bukan sekadar nilai moral yang baik untuk dimiliki. Ini adalah fondasi kepercayaan dalam masyarakat. Negara maju bukan hanya karena canggihnya teknologi atau kayanya sumber daya, tapi karena warganya menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab.

Apa Itu Integritas?

Dalam psikologi, integritas adalah keselarasan antara nilai, ucapan, dan tindakan seseorang. Schlenker (2008) menyebutnya sebagai komitmen seseorang untuk tetap teguh pada prinsip moral, bahkan saat menghadapi tekanan atau godaan.

Ada empat elemen utama dalam integritas:

  1. Kejujuran – Tidak berbohong atau memanipulasi demi keuntungan pribadi.
  2. Konsistensi Moral – Tidak hanya berbicara tentang kebaikan, tapi juga melakukannya.
  3. Tanggung Jawab – Mengakui kesalahan dan tidak mencari kambing hitam.
  4. Keteguhan Prinsip – Tidak mudah tergoda untuk berkompromi dengan hal-hal yang melanggar nilai moral.

Namun, menjadi pribadi yang benar-benar berintegritas itu sulit. Kadang, ada harga yang harus dibayar. Orang jujur sering dikucilkan, kehilangan peluang, atau dianggap "terlalu idealis". Tapi tanpa integritas, kepercayaan runtuh, dan kita hanya menjadi bangsa yang saling mencurigai.

Apakah Saya Termasuk Orang yang Berintegritas?

Sering kali, kita berpikir bahwa kita sudah cukup jujur dan bertanggung jawab. Tapi, apakah itu benar?

Coba Anda jawab beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apakah software Windows dan Microsoft yang Anda gunakan pada komputer atau laptop Anda original?
  2. Pernahkah Anda pernah menerobos lampu merah ketika jalan lenggang?
  3. Apakah Anda selalu membuang sampah pada tempatnya dimanapun?

Jika Anda pernyataan melakukannya, maka Anda adalah orang yang berupaya menjaga integritas Anda. Saya pribadi pernah di skak mat oleh seseorang dengan pernyataan diatas, dan sekarang saya memahami bahwa integritas adalah upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk memperbaiki diri, sebab kehidupan ini sering berpotensi membuat kita keluar dari jalur integritas.

Untuk membantu Anda mengenali tingkat integritas pribadi, saya telah menyusun Kuesioner Skala Integritas. Ini bukan ujian benar atau salah, melainkan alat refleksi diri. Dengan menjawab beberapa pertanyaan, Anda akan mendapatkan gambaran tentang bagaimana nilai moral Anda diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Luangkan 5 menit untuk mengisi kuesioner ini.

https://www.psikonesia.com/assessments/kuesioner-the-integrity-scale-skala-integritas

Jawaban Anda bisa menjadi langkah awal untuk mengenali dan meningkatkan integritas diri. Karena perubahan besar selalu dimulai dari kesadaran kecil.

Mari bersama-sama membangun karakter diri yang lebih jujur, adil, dan bertanggung jawab.

Siap untuk mengetahui tingkat integritas Anda?

Semoga bermanfaat dan Terima Kasih

Jakarta, 16 Maret 2025

Kenali Diri Anda Lebih Dalam, Temukan Potensi Terbaik Anda

Mari bergabung dengan komunitas kami untuk belajar, tumbuh, dan mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik. Psikonesia hadir untuk menjadi mitra dalam perjalanan Anda menuju kebahagiaan, kedamaian batin, dan pemulihan.

Saya Ingin Bergabung